Minggu, 07 Juli 2013

RANTAU 1 MUARA, NOVEL TRILOGI KARYA AHMAD FUADI

Aku dan Dinara ternyata tidak jauh beda hehehe (maksa dikit..tapi bener kok..).
Melihat sosok Dinara aku bagai melihat refleksiku di beberapa saat yang akan datang (semoga Allah menjawab) amiin.

Dinara merupakan seorang pribadi humaniora yang sangat menyukai bidang jurnalistik, travelling, fotografi dan dunia baca. Wanita yang menamatkan pendidikan strata satunya dibidang Ilmu Komunikasi ini merupakan kombinasi yang pas sebagai rekan kerja sekaligus tulang rusuk Alif Fikri tokoh utama dalam novel trilogy karya uda Ahmad Fuady sastrawan asal ranah Minang ini.

 Berawal dari Negeri 5 Menara yang menggambarkan beberapa anak muda pesantren yang memiliki impian untuk meraih cita-cita di luar negeri.  Beranjak dari kampong halamannya Maninjau, Sumatera Barat ke tanah Jawa, membuat sang tokoh utama Alif Fikri selalu melakukan usaha di atas usaha rata-rata orang lain untuk berhasil di tanah perantauan. Termasuk dalam usahanya untuk mendapatkan kesempatan dalam Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) ke Kanada. Mulai dari kemampuan berbahasa Inggris, berdiplomasi, wawasan kebangsaan, seni budaya, dan tentunya jurus andalannya yaitu kemampuan tulis menulis yang selalu ia asah dan tidak hanya menjadi hobby tetapi terlebih untuk menyambung hidupnya di ranah perantauan. Pengalaman yang sangat mendebarkan ini  begitu apik teruraikan didalam novel ke duanya  Ranah 3 Warna.

 Dan sekarang uda Ahmad Fuadi hadir dengan novel ketiga dari triloginya yaitu Rantau 1 Muara. Novel ini sudah lama aku tunggu-tunggu kehadirannya. Mulai dari mantangin fanpage, hingga harus bersabar dengan system penjualan onlinennya. Dan sekarang novel ini hadir dikotaku, thanks God. Akhirnya rasa penasaranku terobati sudah.

Di dalam novel ke tiga ini diceritakan bagaimana keadaan tokoh utama Alif Fikri setelah pulang dari Kanada dan menamatkan pendidikan strata satunya di bidang Hubungan International yang bertepatan dengan keadaan Negara yang tidak stabil, era reformasi dan krisi moneter yang mengharuskan tokoh utama hijrah ke Jakarta mencari penghidupan yang lebih bagus demi menyambung hidup diperantauan sekligus membiayai sekolah adek-adeknya di kampong.

Masih berbekal dengan mantra saktinya yang ia dapatkan sewaktu mondok di pondok pesantren Madani dulu man jadda wajada, man shabara zafara, dan bakat unggulannya tulis menulis telah mengantarkan Alif bekerja sebagai  jurnalis di sebuah redaksi majalah “Derap”.  Kecintaannya terhadap tulis menulis dan jurnalistik inilah yang kemudian telah menjadikannya journalist of the week sebutan bagi jurnalis terbaik setiap minggunya, dan sekaligus mempertemukannya dengan calon pendamping hidupnya.

Posisi kerja yang enak ternyata tidak membuat ia puas, dan akhirnya Alif memutuskan untuk melanjutkan pendidikan masternnya ke luar negeri dengan cara mencari beasiswa dan salah satunya beasiswa Fulbright ke USA. Bukan tidak ada kegagalan, bahkan banyak. Fulbright sudah ditangan tetapi usaha dalam pencarian universitas yang siap menerimanya masih enggan memberikan sebuah kursi saja kepada Alif.

Di usianya yang menginjak 26 tahun, tinggal diluar negeri , dan dengan pekerjaan part time yang ia rasa sudah cukup memenuhi kebutuhannya, ia merasa sangat membutuhkan pendamping hidup. Langsung saja dengan ucapan bismillah ia melamar gadis keturunan Minang-Jawa yang sempat menjadi partner kerja terbaiknya sewaktu di majalah derap dulu, Dinara. Ia merasa sangat cocok dengan Dinara karena memiliki begitu banyak persamaan, visi, misi, hobbi, pekerjaan, pandangan hidup dll. Ia bahkan merasa lebih beruntung mendapatkan Dinara dibandingkan dengan Raisa, gadis pujaan hati yang sempat ia perebutkan dengan Randai sewaktu sekolah dulu.

Bukan gampang untuk mendapatkan Dinara, wanita cerdas, berwawasan luas, sigap, cekatan, kritis, dan tentunya mempunyai pandangan terhadap hidupnya kedepan ini. Sang ayah yang urung memberikan restu juga menjadi kendala dalam perjalanan kapal mereka, dan Dinara juga harus dihadapkan dengan kenyataan untuk menunda atau bahkan mengubur cita-citanya untuk melanjutkan pendidikan masternya ke London. Kesempatan beasiswa yang ia dapatkan dari salah satu universitas dari negeri double-decker tersebut harus dia postpone hingga waktu yang tidak ditentukan demi pelabuhan cintanya dengan Alif Fikri.

Namun Tuhan berkata lain, pengorbanan Dinara telah berbuah hasil yang sangat manis dan lebih dari cukup di Washington sana. Semasa menemani sang suami Alif kuliah di DC, Dinara mendapatkan pekerjaan sebagai penjaga bookstore, mendapat kesempatan beasiswa S2 di DC, dan tentunya bekerja sebagai jurnalis di salah satu station berita bergensi di USA. Dan tidak dinyana, tidak hanya di Indonesia ia menjadi rekan kerja suaminya tapi juga di sana. Mereka berdua sangat menjadi anadalan dari station berita tempat mereka bekerja.

Hingga akhirnya tragedy 11 September terjadi, yang telah membuat Alif dan Dinara kehilangan sosok Mas Garuda, yang telah banyak membatu mereka sewaktu di USA dan telah mereka anggap sebagai kakak sendiri. Pertikaian sengitpun sering terjadi di anatara Alif dan Dinara. Dinara yang bersikeras untuk pulang ke tanah air for good, mengabdi untuk tanah air, dan Alif yang kekeh dengan pendiriannya untuk tetap hidup dengan segala kecukupan di negeri Paman Sam sana.

Berkian kali Dinara meyakinkan suaminya untuk pulang ke Indonesia. Hingga akhirnya Alif pun menyadari bahwa kehidupan mereka sesungguhnya adalah di tanah air dengan keluarga dan sanak saudara. Namun, cobaan silih berganti, di saat ia telah memesan tiket one-way ke tanah air dengan paket stopping di Eropa untuk satu bulan, Alif malah di minta langsung untuk mengepalai sebuah divisi stasiun berita di London, tempat yang paling di impikan oleh Dinara, istrinya, dengan imbalan posisi yang berkelas dan gaji yang jauh dari gaji mereka sebelumnya di Washington.

Naaah apakah keputusan Alif dan Dinara???? Penasarankan???? J
 Silahkan dapatkan dan baca bukunya segera, Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuadi.




3 komentar:

  1. e hai apa syam geuntet ka kajak seumale awak aceh kah

    BalasHapus
  2. Wayah gini masi percaya dukun.......

    BalasHapus
  3. dimana yah saya mendapatkan buku Rantau 1 Muara ? bang AHmad tolong kasih tau Yaa

    BalasHapus