Rabu, 31 Oktober 2012

CARE AND LOVE FOR INDONESIAN CHILDREN (CLIC)


Merasa CLIC dengan Bintang

Merasa beruntung sekali begitu dikenalakan dan diajak bergabung dengan CLIC (Care and Love For Indonesian Children), sebuah Non-Government Organization (NGO) yang bergerak dibidang social education. Lebih lagi ini “Padang” lho , mungkin CLIC boleh dibilang satu-satunya NGO yang digerakkan oleh beberapa anak muda dalam hal social education di kota Padang. Bukan ga ada NGO sama sekali, tidak. Tapi jarang ada yang concern  dalam dua hal sosial dan edukasi.

 Pertama kali aku kenal CLIC itu sewaktu praktek lapangan alias PL sekitar bulan Maret atau April lalu. Saat itu namanya belum CLIC bahkan belum ada namanya, dan anggotanya baru beberapa orang saja. Pertama kali aku denger kegiatannya waktu itu, mengajarkan bahasa Inggris untuk adek-adek di panti asuhan otomatis aku udah kefikiran langsung ini kegiatannya pasti have fun banget dan bakalan jadi “trend’ neech ibarat nya kalo di twitter alias bakalan dilirik sama orang-orang. Hehe..kenyataannya iya kok, belum 1 tahun bergerak,  sekarang aja jumlah volunteernya udah puluhan J.

Dari kejauhan nun di Payakumbuh sana aku perhatiin foto-foto kegiatan di panti yang sering di upload,  terbesit rasa iri ingin ikut berbagi dan mencair dengan suasana di panti asuhan, ingin rasanya  setiap minggu hadir dalam kegiatan tersebut.

Bagiku  mungkin panti asuhan termasuk salah satu tempat yang jarang aku kunjungi bahkan dari kecil gak pernah sama sekali. Mungkin sering mendengar istilah panti asuhan hanya sewaktu belajar disekolah aja, cerita dari guru atau temen-temen saja yang mungkin mereka juga belum pernah atau pernah lewat doang.  sehingga aku tidak begitu deket dan merasakan bagaimana suasana dipanti asuhan sebenarnya.
Pertama kali aku berkunjung kepanti asuhan Aisiyah, yang berlokasi di Muaro Panjalinan yang hanya berjarak beberapa meter saja dari bibir pantai Samudera Indonesia, tepatnya Juni lalu sehabis PL, bersama beberapa clicious lainnya kalau ga salah sekitar 4 atau 5 orang, aku, Ghea, Nesha, Widya, Rani, waduh aku lupa 1 orang lagi. Baru memasuki gerbang panti Aisiyah saja aku sudah disambut oleh adek-adek panti yang begitu ceria. Mereka sangat mudah akrab dengan orang-orang baru, itu kesan pertama yang ku tanggkap, sebut saja beberapa diantara mereka yang baru aku kenal hari itu Suci, Nanda, dan Yenni. Bukan bermaksud mengistimewakan mereka dengan hanya mention nama-nama mereka bertiga tidak, tapi hanya sebagian kecil contoh yang bisa aku sebut pada goresan ini.

Ketiga gadis kecil itu memiliki sifat dan kepribadian yang sama sekali berbeda: Suci yang suka “show off”, tampil memikat hati orang lain dengan kecerdasan dan keceriaannya.  Lihat saja ketika alunan-alunan lagu yang dirangkai dalam bahasa Inggris sederhana yang ia peroleh di sekolah dan dibeberapa pertemuan CLIC sebelumnya, begitu lepas dia lantunkan dihadapan kami semua. Tidak hanya itu kemampuan Suci dalam berhitung dan melafalkan kosakata lainnya dalam bahasa Inggris sangat luar biasa. Entah mukjizat apa yang telah diberikan Tuhan kepada sosok Suci yang belakangan rame dibicarakan oleh clicious karena perjuangan hidupnya yang luar biasa. Kemudian, Nanda yang sangat hangat sekali, yang  namaku selalu disebut-sebut olehnya sehingga aku merasa memiliki ”sibling” baru disana. Senyumnya yang begitu hangat dan ikhlas menjadikan siapapun yang mengenalnya akan merasakan kehangatan dan keikhlasan dari malaikat kecil yang dititipkan Tuhan kira-kira 9 atau 10 tahun yang lalu, kepada seorang ibu yang harus segera menghadap Tuhannya kembali. Jikalah ada test kemampuan menghafal untuk anak usia 9 atau 10 tahun di kota ini, aku yakin Nanda adalah salah satu dari mereka. Dan yang terakhir  adalah Yenni dengan wajah innocentnya,  apa adanya dan sorot matanya yang tajam yang memancarkan kedamaian, seolah berdo’a untuk negeri ini agar selalu diberikan kedamaian dan keadilan. Kedamaian untuk siapa saja yang merasa tidak aman dan keadilan bagi sesiapa merasa dunia ini tidak adil, padahal Tuhan telah menentukan takdir hidup kita masing-masing. Dan masih banyak lagi Suci, Nanda, dan Yenni lainnya yang tidak kalah luar biasanya dan dengan kisah-kisah perjalanan hidup mereka masing-masing.

Bagiku hari itu begitu berarti, meski pulang diguyur hujan tidak menyurutkan tekadku untuk ikut berbagi keceriaan dan nikmat yang telah Engkau berikan, dengan mereka-meraka yang mungkin tidak seberuntung kita, hidup dengan segala kecukupan. Beberapa  kosakata baru dalam bahasa Inggris tentang anggota tubuh yang kami ajarkan tadi di panti tidak akan sebanding dengan pelajaran yang aku dapatkan hari ini, aku merasa sangat bersyukur atas apa yang telah Tuhan berikan: keluarga, kebahagiaan, harta benda, kasih sayang dari orang-orang disekitar, dll.


Honestly, aku begitu merindukan suasana berkumpul dengan adek-adek di panti asuhan, melihat mereka ceria dan tertawa lepas mengingatkanku pada masa-masa kecil dahulu dan masa kecil anda juga tentunya, begitu indah, damai, menyenangkan, dan tidak ada beban sedikitpun. Merekalah “taree zameen” bintang-bintang yang akan bersinar meneruskan generasi bangsa ini. Never been afraid bestowed each other.  Semoga CLIC bisa melebarkan sayapnya dan tidak pernah puas atas pencapaian pada koordinat ini. Masih banyak lagi pekerjaan rumah di ranah Ibu Pertiwi ini yang menunggu sosok-sosok tangguh dan relawan seperti clicious. Masih banyak lagi bintang-bintang yang enggan bersinar dan bahkan untuk bersinarpun tidak bisa. Hanya orang-orang yang memiliki tekad dan semangat juanglah yang mampu membantu menyalakan sinar itu. Biarkan bintang-bintang tersebut berkerlap kerlip di persada ini di saat engkau tidak mampu bersinar terang lagi.

Terakhir, terima kasih untuk temen-temen di CLIC yang udah ngajak aku gabung dan terjun langsung di kegiatan social education ini, begitu menyenangkan rasanya bisa berbagi keceriaan J a thounsand of words cannot say my hunch. :D.. semoga Tuhan masih memberikan saya kesempatan untuk ikut menghidupkan cahaya bintang ditengah hiruk pikuk zaman (Indeed prayer L ).
Dan terima kasih juga kepada semua volunteer dan donatur yang telah menyisihkan sedikit dari jerih payah Bapak/Ibu, Uda/Uni, Kakak/ Adek  sekalian baik materil maupun non materil untuk kegiatan social education ini. Hanya Tuhan yang bisa membalas semua kebaikan dan keikhlasan. Semoga akan bermunculan CLIC-CLIC lainnya, dan bersama mari kita buat negeri ini tersenyum J.