Selasa, 01 Mei 2012

INSPIRED FOR BEING THE BEST "KHAIRUNNAS"

Udah beberapa bulan ga up date tulisan, sampai-sampai salah seorang follower ku yang nota benenya juga teman sejurusanku sampe komplain kenapa ga update tulisan hehe.. jadi berasa gimanaaaa gitu yaah di perhatiin banget..ckckck..ga juga tujuannya baik dia pengen kita lebih kreative dan selalu produktif dalam segala hal yang positif termasuk tulisan. Maklum temenku itu atau tepatnya senior satu angkatan diatasku itu luar biasa banget, tulisannya aja udah beberapa kali diterbitin di surat kabar lokal dan dia juga seorang jurnalist surat kabar kampus lagi, wuisss keren ga tuch. Jujur diriku ngiri banget sama kakak yang satu ini.. dia bersahaja banget tapi bikin kita terkaget-kaget dengan action yang dia lakuin. Thanks kak AZ atas percikan semangat dan aura positifnya ..

 Beberapa waktu kebelakang ini banyak sekali yang membuatku terkagum-kagum dan memompakan semangat positif itu. Yang menyadarkan saya kembali akan posisi saya sebagai seorang mahasiswa “agent of change” dan “young leader” generasi penerus bangsa ini, yang akan mewarisi dan memimpin negara ini ( ga berlebihan kan..koreksi diri masing-masing dech..;)). Mulai dari sewaktu saya harus mengikuti praktek lapangan di salah satu sekolah menengah pertama di kota Payakumbuh, kota yang sangat terkenal sekali dengan kulinernya yang variatif dan super enak yang terletak lumayan jauh dari kota Padang dan menghabiskan kira-kira 4 jam perjalanan dengan menggunakan bus. Menjadi seorang guru praktek di sekolah Rintisan Bertaraf Internasional ini memutarkan kembali memori saya beberapa tahun yang silam akan tujuan saya mengambil jurusan yang saya geluti sekarang. Saya kembali tersentak akan pentingnya pendidikan dan besarnya jasa seorang guru, karena dari tangan-tangan beliau-beliau lah pemimpin bangsa ini lahir, karena dari tangan seorang guru jualah seorang anak yang tidak bisa tulis baca, tidak bisa mengeja, mengenali huruf, nama-nama benda, tidak bisa berkomunikasi, tidak tahu potensi diri mereka, menjadi seorang yang sangat berarti bagaikan emas, yang semakin disapuh semakin indah dan berharga. Saya benar-benar tersadarkan akan profesi seorang guru yang ga bisa di anggap sebelah mata. Yuupzz..saya merasa beruntung sekali diberikan kesempatan sebagai calon pendidik.

 Ngomong-ngomong calon pendidik, nah inspirasi yang ke dua datang sewaktu saya kembali ke Padang kemaren untuk mengikuti seleksi Pertukaran Pemuda Antar Negara. nah kebetulan juga ini bener-bener kesempatan yang sesuatu banget kita EDEC famz (EDEC famz= teman-teman di debate club saya) ngumpul, dah lama banget kita ga ngumpul dan sebagian di antara kita udah sibuk dengan kegiatan masing-masing. Tanpa sengaja temen-temen EDEC famz ada yang bahas tentang Indonesia Mengajar dan beberapa diantara mereka ada yang bener-bener tertarik sehingga bela-belain beli bukunya ke Gramedia. Sebenarnya saya sudah tahu dan tertarik dengan program rintisan bapak Anis Baswedan ini semenjak dua tahun lalu, yaah tetapi karna setiap kali saya ngomongin tentang hal ini dengan teman-teman baik dikampus atau di forum-forum ga ada yang tau banyak dan juga tertarik, makanya saya bungkam aja. Sebenernya neech perasaan dah kepingin banget daftar jadi salah satu peserta Indonesia Mengajar. Bagi saya program Indonesia Mengajar sangat challenging banget, dan kebetulan saya memiliki hobi kurang lazim yaitu menyukai hal-hal yang berbau tantangan dan advanture alias travelling alias backpacker (meski belum pernah nyoba..hehe..maklum cita-cita saya dari kecil ingin menjadi journalist).

 Bukannya sok jadi pahlawan kesiangan tetapi bagi saya bisa saling berbagi dengan orang-orang yang benar-benar butuh dan melihat ada output positif dari apa yang kita kontribusikan kepada mereka merupakan kepuasan tersendiri yang ga bisa dibalas dengan materi sekalipun. Itu juga kenapa ayah selalu menyarankan kami agar menjadi tenaga pendidik. Dengan pengalaman mengajar ayah kurang lebih sudah 35 tahun bergelut dengan dunia tersebut kami sedikit banyaknya sering mendengar atau bahkan melihat sendiri bagaimana ayah mengactualisasikan dirinya dengan profesi mulia tersebut. Aku sangat berharap suatu saat nanti goresan pengalamanku akan menjadi salah satu tulisan yang berarti yang dimuat dalam buku Indonesia Mengajar. Sekaligus menjawab tantangan salah seorang temanku satu jurusan satu angkatan yang menantangku dalam chatnya lewat salah satu akun pribadi saya (facebook) beberapa saat lalu.

Saya berharap mudah-mudahan dia juga bisa menjadi salah seorang tenaga pendidik untuk Indonesia Mengajar, so kamu ga usah nangih pengalamanku, karena kamu udah ngalamin langsung, hopefully. Biar makin dewasa juga tanpa your sweaty sweater..ckckck hehe... Masih bayak sekali yang ingin saya share pada tulisan kali ini, dan juga masih banyak lagi orang-orang yang telah berhasil memotivasi saya serta menyemangati saya kembali. Saya hanya ingin menjadi khairunnas yang bisa memberikan manfaat bagi orang lain bukan malah sebaliknya menjadi mala petaka bagi orang lain. Semoga Allah mendengar harapan ini dan memudahkan jalannya. Amiin ..

 "KHAIRUNNAS ANFAU'HUM LINNAAS"
 Payakumbuh, 1 Mei 2012 Pukul 23:35

4 komentar:

  1. Ahaa...akhirnya update juga.

    WOW...seorang Wilda Hidayati yang penuh prestasi memuji, hmm... pasti orang yg dipuji langsung melayang dengan kecepatan super melebihi roketnya Nail Amstrong tuh, apalagi kalau orang yg dipuji blm pernah dapt pujian macam tu. ckckck...beruntung banget org yg kena puji. Subhanallah...

    Wahhh..brarti Wilda siap dunk ditempatkan di tempat terpencil, ntar jadi nggak bisa ketemu kami-kami lagi lho..haha
    well. semoga harapan Wilda Hidayatinanpenuhprestasitapitetapsenangmemujikrnarendahhati bisa tercapai, Aamiiinn...

    BalasHapus
  2. Numpang cap jempol ya, Wilda. hehe. Tantangan generasi masa kini makin berat, namun guru yang hebat dan ikhlas (dalam artian yang lebih luas) akan mampu menaklukkannya.

    BalasHapus
  3. kak AZ...bener ya kaak..ga pa2 lah klw terbangnya balik lagii..mdh2n aja org yang merasa d puji ga smpai terbang...coz setahu wilda yg d mention itu ga punya sayap apalagi roket kak..jd d jamin ga bakalan terbang..hehehe
    amiin thanks k2 buat doa n dukungannya..mdh2n terwujud..ga ketemu pun ga pa2..k2 kan ka2 punya roket buat terbang ntar kesini..hehehe

    BalasHapus
  4. yuups..bener banget, Dedi..PR kita masih banyak, masih panjang..meski pendidikan d negara ini sudah bs dkatakan bersaing dgn negara lain..tp ketimpangan itu msh ada..tugas kita sbg young leader n youth yg akan memimpin bangsa ini untuk memberikan titik terangnya..
    klw bukan kita siapa lg..:)

    BalasHapus