Merasa
CLIC dengan Bintang
Merasa beruntung sekali begitu dikenalakan
dan diajak bergabung dengan CLIC (Care and Love For Indonesian Children),
sebuah Non-Government Organization (NGO) yang bergerak dibidang social
education. Lebih lagi ini “Padang” lho , mungkin CLIC boleh
dibilang satu-satunya NGO yang digerakkan oleh beberapa anak muda dalam hal social
education di kota Padang. Bukan ga ada NGO sama sekali, tidak. Tapi jarang
ada yang concern dalam dua hal
sosial dan edukasi.
Pertama kali aku kenal CLIC itu sewaktu praktek lapangan alias PL
sekitar bulan Maret atau April lalu. Saat itu namanya belum CLIC bahkan belum ada namanya,
dan anggotanya baru beberapa orang saja. Pertama kali aku denger kegiatannya
waktu itu, mengajarkan bahasa Inggris untuk adek-adek di panti asuhan otomatis
aku udah kefikiran langsung ini kegiatannya pasti have fun banget dan
bakalan jadi “trend’ neech ibarat nya kalo di twitter alias bakalan
dilirik sama orang-orang. Hehe..kenyataannya iya kok, belum 1 tahun bergerak, sekarang aja jumlah volunteernya udah puluhan J.
Dari kejauhan nun di Payakumbuh
sana aku perhatiin foto-foto kegiatan di panti yang sering di upload, terbesit rasa iri ingin ikut berbagi dan
mencair dengan suasana di panti asuhan, ingin rasanya setiap minggu hadir dalam kegiatan tersebut.
Bagiku mungkin panti asuhan termasuk salah satu
tempat yang jarang aku kunjungi bahkan dari kecil gak pernah sama sekali. Mungkin
sering mendengar istilah panti asuhan hanya sewaktu belajar disekolah aja, cerita dari guru atau temen-temen saja yang
mungkin mereka juga belum pernah atau pernah lewat doang. sehingga aku tidak begitu deket dan merasakan
bagaimana suasana dipanti asuhan sebenarnya.
Pertama kali aku
berkunjung kepanti asuhan Aisiyah, yang berlokasi di Muaro
Panjalinan yang hanya berjarak beberapa meter saja dari bibir pantai Samudera
Indonesia, tepatnya Juni lalu sehabis PL, bersama beberapa clicious lainnya kalau ga salah sekitar 4 atau 5 orang, aku, Ghea, Nesha, Widya, Rani, waduh aku lupa 1 orang lagi. Baru memasuki
gerbang panti Aisiyah saja aku sudah disambut oleh adek-adek panti yang begitu
ceria. Mereka sangat mudah akrab dengan orang-orang baru, itu kesan pertama
yang ku tanggkap, sebut saja beberapa diantara mereka yang baru aku kenal hari
itu Suci, Nanda, dan Yenni. Bukan bermaksud mengistimewakan mereka dengan hanya
mention nama-nama mereka bertiga tidak, tapi hanya sebagian kecil contoh
yang bisa aku sebut pada goresan ini.
Ketiga gadis kecil itu
memiliki sifat dan kepribadian yang sama sekali berbeda: Suci yang suka “show
off”, tampil memikat hati orang lain dengan kecerdasan dan keceriaannya.
Lihat
saja ketika alunan-alunan lagu yang dirangkai dalam bahasa Inggris sederhana yang
ia peroleh di sekolah dan dibeberapa pertemuan CLIC sebelumnya, begitu lepas
dia lantunkan dihadapan kami semua. Tidak hanya itu kemampuan Suci dalam
berhitung dan melafalkan kosakata lainnya dalam bahasa Inggris sangat luar biasa.
Entah mukjizat apa yang telah diberikan Tuhan kepada sosok Suci yang belakangan
rame dibicarakan oleh clicious karena perjuangan hidupnya yang luar biasa. Kemudian,
Nanda yang sangat hangat sekali, yang namaku selalu disebut-sebut
olehnya sehingga aku merasa memiliki ”sibling” baru disana. Senyumnya yang
begitu hangat dan ikhlas menjadikan siapapun yang mengenalnya akan merasakan
kehangatan dan keikhlasan dari malaikat kecil yang dititipkan Tuhan kira-kira 9
atau 10 tahun yang lalu, kepada seorang ibu yang harus segera menghadap
Tuhannya kembali. Jikalah ada test kemampuan menghafal
untuk anak usia 9 atau 10 tahun di kota ini, aku yakin Nanda adalah salah satu
dari mereka. Dan yang terakhir adalah Yenni dengan wajah innocentnya, apa adanya dan sorot matanya yang tajam yang memancarkan
kedamaian, seolah berdo’a untuk negeri ini agar selalu diberikan kedamaian dan
keadilan. Kedamaian untuk siapa saja yang merasa tidak
aman dan keadilan bagi sesiapa merasa dunia ini tidak adil, padahal Tuhan telah
menentukan takdir hidup kita masing-masing. Dan masih banyak lagi Suci, Nanda,
dan Yenni lainnya yang tidak kalah luar biasanya dan dengan kisah-kisah
perjalanan hidup mereka masing-masing.
Bagiku hari itu begitu
berarti, meski pulang diguyur hujan tidak menyurutkan tekadku untuk ikut
berbagi keceriaan dan nikmat yang telah Engkau berikan, dengan mereka-meraka
yang mungkin tidak seberuntung kita, hidup dengan segala kecukupan. Beberapa kosakata baru dalam bahasa Inggris tentang
anggota tubuh yang kami ajarkan tadi di panti tidak akan sebanding dengan pelajaran
yang aku dapatkan hari ini, aku merasa sangat bersyukur atas apa yang telah
Tuhan berikan: keluarga, kebahagiaan, harta benda, kasih sayang dari
orang-orang disekitar, dll.
Honestly, aku begitu merindukan suasana berkumpul dengan
adek-adek di panti asuhan, melihat mereka ceria dan tertawa lepas
mengingatkanku pada masa-masa kecil dahulu dan masa kecil anda juga tentunya,
begitu indah, damai, menyenangkan, dan tidak ada beban sedikitpun. Merekalah “taree zameen” bintang-bintang yang akan bersinar
meneruskan generasi bangsa ini. Never been afraid bestowed each other. Semoga CLIC bisa melebarkan sayapnya dan tidak
pernah puas atas pencapaian pada koordinat ini. Masih banyak lagi pekerjaan
rumah di ranah Ibu Pertiwi ini yang menunggu sosok-sosok tangguh dan relawan
seperti clicious. Masih banyak lagi bintang-bintang yang enggan bersinar dan
bahkan untuk bersinarpun tidak bisa. Hanya orang-orang yang memiliki tekad dan
semangat juanglah yang mampu membantu menyalakan sinar itu. Biarkan bintang-bintang
tersebut berkerlap kerlip di persada ini di saat engkau tidak mampu bersinar
terang lagi.
Terakhir, terima kasih untuk temen-temen di
CLIC yang udah ngajak aku gabung dan terjun langsung di kegiatan social
education ini, begitu menyenangkan rasanya bisa berbagi keceriaan J a thounsand of words cannot say my hunch. :D.. semoga Tuhan
masih memberikan saya kesempatan untuk ikut menghidupkan cahaya bintang
ditengah hiruk pikuk zaman (Indeed prayer L ).
Dan terima kasih juga kepada semua
volunteer dan donatur yang telah menyisihkan sedikit dari jerih payah
Bapak/Ibu, Uda/Uni, Kakak/ Adek sekalian
baik materil maupun non materil untuk kegiatan social education ini. Hanya
Tuhan yang bisa membalas semua kebaikan dan keikhlasan. Semoga akan bermunculan
CLIC-CLIC lainnya, dan bersama mari kita buat negeri ini tersenyum J.